Pengikut

Bismillahirahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Akhi wa ukhti fillah.
Mencintai adalah benih dari kasih sayang
Membaca memaknai kehidupan


Sabtu, 18 Agustus 2012

Ketika Cinta Menyapa


Ketika seseorang disapa orang lain kemungkinan besar akan membalas sapaan itu. Apalagi bila disapa dengan ucapan salam(Assalamualaikum) tentunya akan menjawab salam tersebut. Mengucapkan salam memang sangatlah penting, di dalam Al Quran dan Hadis pun dijelaskan tentang keutamaan salam.
Allah Ta’ala berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.”(QS.An-Nur: 27)
Sabda Nabi dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallaullahu alaihi wassalam.Bagaimanakah Islam yang benar itu?Beliau menjawab: “Yaitu kamu memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang belum kamu kenal.”
Sabda Nabi pula dalam hadis riwayat Abu Dawud
Dari Abu Ummah Muday bin Ajlan Al Bahiliy radiallahu anhu ia berkata Rasulullah shallaullahu alaihi wassalam bersabda: “Sesungguhnya seutama-utama manusia menurut Allah adalah orang yang lebih dulu memberi salam.”
Sungguh mengucapkan salam memang perlu disebarluaskan didalam diri setiap muslim.Nah sekarang bagaimana jikalau yang menyapa kita itu adalah cinta? Mungkin ada yang membalasnya dengan senyuman dan ada juga yang mengabaikannya.Sobat ,sebagai seseorang yang berpikir dewasa sudah selayaknya kita dapat memilih pilihan dengan menggunakan pola pemikiran yang rasional.Jangan sampai salah pilih dalam memahai cinta yang menyapa itu.
Ketika cinta menyapa jiwa kita merasakan perasaan yang berbeda yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.Bahagia, ingin senyum sendiri, pasang tampang wajah yang ceria itulah bagian ekspresi dari orang yang disapa cinta.Bukan masalah sih jikalau cinta menyapa untuk mebujuk agar membuka hati dengan kebahagian abadi.Akan tetapi, Islam mengajarkan tidak ada yang namanya istilah pacaran yang adanya hanyalah ta’aruf. Jangan biarkan deh jiwa kita terisi dengan cinta yang membutakan sehingga melupakan kita kepada Sang Pemberi Cinta maupun orang lain disekeliling kita.
Apa yang harus dilakukan ketika cinta menyapa dan mengisi relung hati kita? Pertama sekali yang harus dilakukan yakni mensyukuri cinta yang ada sebagai wujud anugerah dari Sang Pemberi Cinta.Kemudian balaslah cinta itu apabila sobat menginginkan sebuah ketulusan cinta di atas pernikahan(harus mengetahui batasan dalam Islam antara laki-laki dan perempuan).Selanjutnya jangan biarkan waktu sobat tersita hanya untuk memikirkan cinta.Ada banyak hal yang dapat dilakukan ketika sobat merasakan cinta seperti menulis karya sastra yang bertemakan cinta atau pun yang lainnya yang membuat diri sobat lebih bijak lagi ketika disapa cinta.Terakhir lupakanlah angan-angan jauh tentang cinta sobat yang tidak membawa kepastian dan hadapilah rasa cintamu sekarang secara sederhana dan sewajarnya saja.
Sobat,cinta sejati itu cinta yang terikat dalam tali pernikahan bukan pada tali permainan belaka bahkan bukan pula pada bayangan semu yang tak berberkas cahaya.
*****
C.I.N.T.A
C= Cukup
I= Ingat
N= Nama
T= Tentang
A= Allah

Tidak ada komentar: