Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahirabbil’alamin.
Assolatu wassalamu ala ashrafil ambiya’i walmursalin syaidina wamaulana
muhammadin wa’ala alihi washahbihi azmain ammaba’du.
Hadirin
yang dimuliakan Allah. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah
Subhanahu wa ta’ala karena berkat rahmat-Nya jualah kita dapat berkumpul di
Majelis Ilmu ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Tak lupa pula shalawat dan
salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad Shallaulahu alaihi wa salam beserta
keluarga, sahabat, kerabat, dan pengikut beliau ila yaumil kiyamah.
Dalam
kesempatan hari ini saya akan berceramah tentang pentingnya menuntut ilmu. Ilmu
merupakan cara yang ditempuh untuk mendapatkan surga, maka menuntut ilmu
merupakan kewajiban setiap orang Islam untuk mendapatkan surga-Nya Allah
Subhanahu wa ta’ala. Hadis riwayat Ibnu Abdil Barr menjelaskan bahwa:”Tuntutlah ilmu sekalipun
di negeri Cina karena mencari ilmu itu diwajibkan atas orang Islam dan
sesungguhnya malaikat akan merendahkan sayapnya(melindungi) kepada penuntut
ilmu karena ridho terhadap apa yang dilakukannya.” Hadis tersebut jelas kita
diperintahkan untuk menuntut ilmu bukan hanya di dalam lingkungan sekitar kita
akan tetapi kita pula harus menuntut ilmu di luar lingkungan tempat kita
tinggal agar memperoleh wawasan dan pengalaman yang bermanfaat bagi kita
sendiri dan juga kita salurkan ilmu yang
kita peroleh kepada orang lain.
Rasulullah
Shallaulahu alaihi wa salam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk
mencari ilmu, niscaya Allah menunjukkan jalan kepadanya ke surga.” Dari sabda
Rasulullah tersebut kita harus mempunyai orientasi hidup yang terfokus dan
terencana dalam menuntut ilmu.
Hadirin yang dimuliakan Allah, tidak sepantasnya kita
sebagai umat muslim meninggalkan diri dalam mencari ilmu karena ilmu tanpa
ibadah tidak akan berguna dan ibadah tanpa ilmu akan sia-sia belaka. Ulama
besar Syeh Abdul Qadir Jaelani berwasiat agar kita tetap menuntut ilmu dan
tidak berhenti menuntut ilmu agar memperoleh kesempurnaan hidup.
Kuncinya agar kita selalu menuntut ilmu adalah dengan
mengganggap diri kita seperti pisau yang masih tumpul atau pun gelas yang
kosong. Anggaplah diri kita selalu merasa kurang akan ilmu dengan begitu kita
akan semangat dalam menuntut ilmu. Akan tetapi kekurangan kita itu jangan
membuat kita malah merendahkan diri di depan orang lain karena Allah Subhanahu
wa ta’ala hanya memperbolehkan untuk rendah hati bukan rendah diri.
Hadirin yang dimuliakan Allah, kita tidak boleh terbelenggu dengan kebodohan
tetapi kita harus meniminalisir diri kita melawan kebodohan dengan CERIA(Cerdas
Ilmu Agama). Pentingnya menjadi penuntut ilmu tercantum dalam Al Quran dan
hadis-hadis Rasul. Adapun keutamaan dan keistimewaan mereka yang berilmu
diantaranya:
1.
Memperoleh pujian di sisi Allah dan
diberi kedudukan yang mulia;
2.
Mendapat ampunan Allah atas kesalahan
dan dosa yang dilakukan;
3.
Keistimewaan orang yang berilmu lebih
tinggi dibanding orang yang ahli ibadah
4.
Allah Subhanahu wa ta’ala, para
malaikat, hewan yang ada di muka bumi ini mendokan orang yang berilmu.
Dari
keistimewaan orang yang berilmu itu sudah selayaknyalah kita harus menjadi
penuntut ilmu agar memperoleh pujian dan ampunan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Demikian ceramah ini mohon maaf apabila ada
salah kata karena itu semua berasal dari kekurangan dalam diri saya. Apabila
banyak lebihnya itu semua karena Allah.
Billahitaufik
walhidayah. Wassalamuaalaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar