Terkadang para pelajar berlomba-lomba untuk menjadi juara pertama.Banyak
yang dilakukan untuk mencapai hal itu, ada yang menggunakan cara curang dan ada juga cara
jujur.Kejujuran kata-kata mudah diucap tapi sulit untuk dilakukan.Sekarang yang patut dipertanyakan apa
enaknya mendapatkan nilai yang memuaskan dengan jerih payah sendiri tapi tidak
jujur?Hmm,itu mungkin sebatas kesenangan belaka bukan kebahagiaan yang
sesungguhnya.
Pelajar memang belajar tekun demi meraih cita-citanya.Memahami dalam menggapai cita-cita ini pernahkah Anda berpikir ada yang
duduk menjadi wakil rakyat serasa telah mewujudkan cita-citanya tapi kok kenyataannya cita-cita yang telah digapai itu tidak dijalankan sebagaimana fungsinya.Itukah namanya cita-cita yang telah terwujud. Padahal sebenarnya bukan sama sekali.
Menjadi
juara pertama dihadapan manusia itu suatu hal yang memang kebanggaan tersendiri.Akan tetapi menurutku hal itu biasa
-biasa saja sedangkan menjadi juara pertama dihadapan ALLAH sungguh sangat
amat luar biasa dan pantaslah hal ini menjadi juara sejati sesungguhnya.Mendapatkan nilai terbaik di sekolah merupakan pujian
sesaat,tetapi menjadikan akhlak terbaik di hadapan ALLAH sungguh pujian
yang hakiki. Nilai untuk apa semuanya itu? Meski menjadi tolak ukur kemampuan kita akankah
nilai itu dijadikan bukti ibadah kita? Yang menjadi tolak ukur kita
dihadapan ALLAH adalah amal ibadah. Nilai
bukanlah hal yang terlalu dikejar. Yang perlu dikejar itu adalah
1.Mengejar ALLAH ketika hati kita jauh darinya;
2.Mengejar ALLAH ketika
dalam kondisi apapun
3.Mengejar ALLAH selalu setia setiap saat
Terkhusus para pelajar jadikanlah kata-kata ini sebagai koreksi diri apakah sudah berusaha menjadi juara sejati atau sebaliknya bertolak belakang.Jangan lupa lukislah impianmu seindah bentangan pelangi diantara putihnya awan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar