Pengikut

Bismillahirahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Akhi wa ukhti fillah.
Mencintai adalah benih dari kasih sayang
Membaca memaknai kehidupan


Sabtu, 29 September 2012

Menghargai waktu

Menghargai waktu itu berarti menghargai kesempatan yang ada
Menghargai waktu itu berarti berusaha melakukan yang terbaik
Menghargai waktu itu berarti menyerahkan semua tujuan untuk Allah
Menghargai waktu itu berarti berusaha menjadi pribadi yang lebih baik
Menghargai waktu itu berarti mempergunakan waktu dengan hal yang bermanfaat
Menghargai waktu itu berarti tidak menyia-nyiakan hidup
So, sebelum waktu yang diberikan itu berakhir maka pergunakanlah dengan sebaik mungkin waktu yang telah Allah berikan itu dengan sebaik mungkin.
Tiada kata terlambat untuk memperbaiki dan memperbaharui akhlak.

Kamis, 27 September 2012

Status Galau


Ketika kamu menulis status
Saat statusmu dibaca orang sadar nggak sih di dunia maya itu ada yang mengintrogasi. Who it is? Mungkin orang yang suka ngebaca sampai habis yang tanpa sepengetahuanmu. Membuka dindingmu, infomu, bahkan foto-fotomu. Mungkin hal itu tidak dapat dilihat karena kita tak pernah mengetahui apakah ada sebenarnya orang yang seperti itu. Mencari informasi itu penting tetapi yang perlu digaris bawahi adalah apakah informasi yang didapat itu berguna untuk dirimu atau malah hanya sekedar informasi yang tiada arti belaka. Freinds coba pikirkan begitu banyak teman facebookmu mungkin ada yang hampir lima ribu ke atas gitu atau juga hanya sekedar ratusan belaka. Punya banyak atau sedikit teman di facebook itu bukanlah hal yang terlalu penting karena yang lebih penting itu mendapatkan informasi pengetahuan sebanyak-banyaknya. Terkadang punya banyak teman yang hanya sekedar tidak berguna untuk kita malah akan membuat jalan kehidupan kita menjadi terisi dengan ketidakbergunaan pula. Sebuah nasihat yang selalu nempel di hati yakni berteman dengan penjual minyak wangi maka akan terkena wanginya pula tetapi berteman dengan tukang besi maka kita akan kena apinya. Seberapa banyak apapun teman facebookmu itu belum tentu membuatmu mendapatkan manfaat darinya. Hal inilah yang sebenarnya perlu untuk menjadi koreksi diri.
Sekarang kita tengok kepada status galau yang kita buat.
Status Galau: Status yang tiada guna malah bikin orang nggak fresh. So, hari gini masih galau cape deh. Duh, please deh jangan galau gitu. Ada yang lebih penting dari makan galau tiap hari yakni makan rujak minumnya teh es. Mantap buangets! Jika saja galau itu mendapatkan uang yang banyak maka pasti orang akan galau semua. Tapi ironisnya galau bisa melanda pada siapapun pula termasuk pada yang membaca status ini. Hmm, jangan ambil pusing kehidupan hadapi dengan ikhlas hati maka apapun yang terasa berat maka akan menjadi terasa ringan. Jadi untuk apalagi galau, maka buanglah galau sekarang juga.

Gadis Pengkhayal


 Ku pegang dearyku yang berwarna merah jambu. Deary yang lembar per lembar mengisahkan jalan hidupku. Aku memang lebih suka mencurahkan isi hatiku lewat deary ketimbang mencurahkan kepada teman yang terkadang bersifat muka dua. Bagiku deary ibarat soulmate. Aku tahu sejak SMP sampai sekarang sifatku tidak berubah. Pendiam dan suka menyendiri itulah sifatku. Sifat yang mulai lahir ketika ibuku telah meninggal. Dahulu aku tipe orang yang periang dan suka ngomong ceplas ceplos. Tapi entah mengapa sejak kepergiaan ibu sifat ini mulai muncul di diriku. Mungkin karena aku bersifat tertutup dan enggan terbuka kepada orang lain. Aku tahu aku harus terbuka dan bicara tentang kisah rumit hidupku, membagi goresan luka yang aku alami. Tapi beginilah adanya diriku. Cenderung tertutup tentang kehidupanku.
Lagi-lagi tinta hitam kutuliskan di lembaran dearyku. Kuceritakan kembali tentang segenggam anganku bersamanya tapi mungkin itu hanyalah dunia khayal yang tak mungkin sepertinya menjadi kenyataan. Ku bayangkan aku telah menjadi istri tercintanya. Sepetinya itu hanyalah bunga tidur. Ku hanya berharap khayalan tingkat tinggi ini suatu saat nanti akan menjadi kenyataan bukan semu dan tak berujung lagi.
Ada yang mengusik hati ini sematan rindu yang membara telah merajalela dikalbuku. Magnet cinta telah menarik jiwa ini untuk memanggilnya. Aku mencintai kepada pria yang menjadi sahabatku. Dia yang aku gambarkan itu bernama Mas Adri seorang pedagang batik dan mahasiswa yang sangat kalem. “Ya Rabbi, izinkan cinta yang hamba rasa ini dapat dirasakan oleh dihatinya agar hamba tahu apa itu cinta sejati.” Itulah ungkapan hati yang kutulis dalam deary yang setia menemaniku sampai sekarang.
Mas Adri sosok lelaki yang aku kagumi. Memang dia tak tampan, jika disejajarkan dengan aktor Eza Yayang jauh lebih tampan sang aktor itu. Aku tidak tahu mengapa ada segelintir perasaan yang menyentuh hatiku. Tatapan matanya yang teduh membuatku seakan masuk pada celah hidupnya. Mas Adri tidak hanya dikenal sebagai seorang yang pintar dalam berceramah, tapi dia juga dikenal sebagai pigur yang bijaksana. Itulah mungkin yang membuatku jatuh hati pada sosoknya. Cinta ini telah bersemayam di ruang cinta yang merindukan akan kehadirannya. Aku hanya ingin bersama dia sang pujaan yang membuat otak ini selalu memikirkannya. Melihat dikejauhan mata sudahlah terasa cukup untuk membuat hatiku tersenyum. Setiap kali langkah ini selalu mengajak untuk menghampiri dia. Akan tetapi hati selalu menolak hal itu karena aku wanita yang mempunyai rasa malu dan tidak mempunyai keberanian tingkat tinggi.
*****
Udara pagi menyadarkan aku untuk bangkit dari tempat tidurku. Memenuhi panggilan azan yang hampir mulai terdengar. Sungguh luar biasa di pagi menjelang Subuh ini yang seakan menyejukkan hati ini. Kusiram air ke seluruh tubuhku, terasa nikmat seperti menikmati hidangan lezat. Aku sudah terbiasa bangun pagi dan melakukan rutinitas ini. Mungkin sebagian orang malas untuk mandi, mengulur-ulur waktu untuk beribadah. Tapi tidak untuk aku. Perlahan ku ampar sajadah panjangku seusai dari mandiku, kulafazkan takbir "Allahuakbar". Aku tahu bahwa salat memang jalan satu-satunya menyatukan hati kepadaNya meski hati pada kondisi yang terasa gersang atau pun pada saat menangis.
Seringkali hatiku berada pada level kesepian, galau, sunyi pada saat itulah aku yakin  hanya Allah satu-satunya yang mampu mengubah level itu. Hanya Dia Sang Maha Pengobat Hati yang dapat mengubah level down hati menuju level ketenangan. Entah berapa banyak lagi air mata yang mengalir hingga deras tak tertahan di atas sajadah panjang ini. Hati yang gersang memang terkadang membuatku lemah dan tak berdaya sehingga air mata yang kurasakan menjadikan saksi bahwa aku tak dapat lepas dari pertolonganNya. Aku tahu materi bukanlah ukuran kebahagiaan. Aku baru sadar bahwa kebahagiaan itu bukan ketika kita mendapatkan uang yang berlimpah seperti yang aku rasakan sekarang. Akan tetapi kebahagiaan itu adalah ketika keberadaan kita dihargai dan terasa berharga di kehidupan orang lain.
Cinta memang terkadang menuai kesedihan bila tak berlabuh ke lembah pernikahan. Andai aku dapat memilih aku tak akan pernah memilih mencintainya apalagi sampai menjadi bagian dari hidupnya. Cinta memang tak mengenal kepada siapa dia menyapa. Aku hanya dapat berdoa kepadaNya jika dia jodohku luruskanlah jalan menuju pernikahan, namun bila dia bukan jodohku biarkan aku tetap menjadi sahabatnya. Karena aku menginginkan cinta yang halal bukan cinta yang sekedar main-main belaka. Menjadi bagian hidupnya walau dengan status sahabat itu bukanlah masalah biasa bagiku. Andai aku dapat menjadi pelabuhan terakhirnya aku akan berusaha menjadi istri sholeha yang terbaik dihatinya. Tapi itu hanyalah anganku belaka.
*****
"Kau adalah orang yang aku cintai dan tak akan pernah ada yang bisa menggantikan sosokmu dalam hatiku. Bagiku engkaulah penawar cintaku. Maukah engkau menjadi permaisuri dihati ini?"  kata sang arjuna cinta.
"Wahai cintaku, tak akan ada kata penolakan dihati ini. Menjadi permaisurimu itulah harapan terbesarku. Meski aku tak seindah butiran mutiara, tak setegar karang, tak semanis madu tapi aku tahu hanya kau yang mampu mengubah presepsiku ini. Aku tak sempurna namun jadikanlah aku sempurna dihatimu. Karena engkaulah yang mengerti siapa aku sebenarnya dihatimu."
"Adinda Melati, tengoklah sang bintang dia pasti iri denganmu karena engkau memiliki wajah yang seindah mawar. Tahukah engkau Dindaku, diantara ribuan bunga hanya engkau yang menampakkan keindahan yang terindah. Bagiku Dinda, engkau sangat berarti dihidupku. Jangan abaikan perasaan ketulusan cintamu. Jangan tanyakan pula siapa engkau dalam hidupku. Karena aku tak mampu menjawabnya."
"Benarkah Mas Adri? selama ini aku selalu bertanya Mas siapa aku dihatimu. Sudahkah aku menjadi intan yang berharga ataukah aku malah menjadi sampah yang tiada arti dihidupmu. Aku memang tak akan pernah bisa memberikan apa yang kau minta dariku, karena aku tak punya apa-apa untuk dapat kuberikan kepadamu, Mas. Tapi aku hanya memiliki sebuah hati yang tulus mencintaimu."
"Aku tak pernah ingin meminta apapun darimu, tapi yang aku minta hanyalah satu tetaplah bersamaku wahai Dinda. Karena itu sudah terasa cukup bagiku."
"Mas, terima kasih atas semuanya mungkin hanya itu yang dapat kuucapkan."
"Iya, Dinda sayang."
Suara dering handphone menyadarkan aku dari khayalan manis dengan Mas Adri.  Hatiku menggerutu siapa sih yang SMS semalam ini. Aku mengambil handphoneku melihat ke arah SMS yang datang. Hatiku berdebar ternyata Mas Adri yang mengirim SMS itu. Tak sabar hatiku untuk membaca pesan dari sang pujaan hati. Ada gelak tawa yang muncul dihati ini dan perasaan bahagia ketika SMS itu kubaca. SMS itu berisi,"Bukan aku tak ingin menyapa hanya saja aku menyadari hadirku tiada arti dihidupmu. Biarkan aku pergi meski kau tak meminta karena aku tahu apa yang harus aku lakukan saat diriku sudah tidak berguna dihidupmu."
Kaget itulah ekspresi yang kurasakan, mengapa Mas Adri mengirim pesan perpisahan itu? Aku pun membalas pesan itu,"Mas Adri apa maksud Mas mengirim pesan itu."
"Bukan apa-apa?"
"Tapi kok Mas ingin pergi sih. Emang aku salah apa, Mas?"
"Tidak ada."'
"Aku minta maaf yah Mas bila aku ada salah sama,Mas."
"Enggak kok."
"Ya udah,aku mau tidur dulu Mas."
"Tidurlah."
"Iya,Mas."
"Cintaku,maafkan aku."
"Apaan sih,Mas."
"Tidak apa-apa."
"Mas ini aneh deh."
"Ah, masa."
"Iya, beneran."
"Emang apa yang aneh."
"Tanya aja sama diri, Mas."
"Oh,,oke deh."
Sungguh pesan yang datar. Aku kira dia ingin mengatakan sesuatu yang membuat hatiku damai. Aku kira dia bakalan mengungkapkan kata cinta kepadaku. Tapi itu hanyalah mustahil, selamanya akan menjadi khayalan belaka. Karena aku tahu, sekarang ini dia mungkin telah bersama dengan yang lain atau mungkin mencari cinta sejatinya. Dia memang sosok yang mencabik-cabik cintaku. Membuat tanda tanya besar akan segala perhatian yang diberikannya kepadaku. Maunya apa? Entahlah aku pun tak mengerti dengan sikapnya yang selalu membuat jantung ini berdebar. Aku hanya dapat menghela nafasku yang tersiksa dengan cinta yang aneh ini. Mungkin khayalan ini hanya sebingkai bayangan yang tak akan menyatu dalam hidupku.Aku memang harus merelakan kepergiaannya tapi itu sulit bagiku. Memang sih jika tak ingin hati kecil ini selalu tersiksa maka aku harus mengubur semua khayalan indah bersamanya. Tak perlu menunggu cinta yang tak pasti. Sungguh aku baru merasa bahwa diriku bodoh telah melalui hari-hariku dengan khayalan yang semu ini. Bertahun-tahun aku hanya menanti dan berpangku tangan kapan dia akan membalas cinta ini sedangkan aku sendiri selalu over cuek dan pemalu kepadanya. Aku tahu ada gerak-gerik menandakan dia mencintaiku. Yah, mungkin sudah saatnya aku agresif kepadanya. Lalu aku akan menunggu waktu yang menjawab semua rasa cinta ini. Tapi lagi-lagi rasa takut mengorogoti relung jiwaku. Aku gengsi dan malu mengatakan kalau aku mencintainya. Biarlah semua seperti ini, biarkan cinta bisu ini akan berbicara nanti yang terpenting aku bisa menjadi sahabat terbaiknya meskipun aku tahu aku jauh dari kata baik. Dinginnya malam membuatku ingin berkata,"Angin sampaikan kepadanya aku sangat menyayanginya, sampaikan pula aku cinta dia. Semoga dia mendengarnya." Di lain arah, Mas Adri seakan mendengar bisikan sapaan angin, dia pun berkata,”Dindaku melati, aku menyayangimu. Aku mencintaimu. Tapi tunggu aku dahulu menyelesaikan tugas skripsiku. Aku tahu kamu pasti lelah sudah menjadi sahabatku. Tunggulah dindaku sayang, aku akan segera melamarmu.”


_ _ _ _ _ _ _ _ _




Kepingan Rupiah


Ketika uang menjadi prioritas utama kehidupan sebagian besar seakan menghalalkan segala cara mendapatkan uang berlimpah. Uang memang sesuatu idaman bagi manusia. Bagaimana tidak tanpa uang semua terasa hambar. Tanpa uang semua seakan terasa kecut bahkan pahit sama sekali. Keberadaan uang memang sangatlah penting dalam kehidupan. Kita dapat membeli semua keinginan yang kita butuhkan. Baik itu berupa benda kesayangan yang kita idamkan yang tak melihat lagi berapa biaya yang disuguhkan oleh penjual. Karena uang pula orang akan stres tapi tidakkah kita sadar akan keberadaan uang itu sendiri membuat diri menjadi pribadi yang boros. Pernahkah sejenak nmenengok apa arti uang sesungguhnya dalam kehidupan. Apakah hanya untuk membeli kepuasan sesaat atau justru ada kebaikan di dalam uang itu sendiri. Untuk apa semuanya yang kita beli dengan jumlah yang besar padahal ada yang murah yang bisa kita beli. Ketika orang melihat kualitas memang tak usah lagi melihat harga. Tapi beralih dari permasalahan itu. Pernahkah kita merenungi akan pemberian dari Allah yang sangat berharga itu. Berani mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli sesuatu berarti berani pula mengeluarkan uang di jalan Allah dengan jumlah yang sangat banyak. Jangan buat uang menjadi tempat singgah di hati tapi jadikanlah Allah sebagai tempat persinggahan di dalam jiwa. Karena hanya Allah yang dapat dijadikan persinggahan kita hidup bukan uang. Amparlah sajadah panjangmu, usirlah virus-virus uang yang seakan menggorogoti jiwa dengan racun kekikiran.