Pengikut

Bismillahirahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Akhi wa ukhti fillah.
Mencintai adalah benih dari kasih sayang
Membaca memaknai kehidupan


Kamis, 11 Oktober 2012

Resensi Film Jika Aku Menjadi


Jika aku menjadi merupakan TV show yang menampilkan cerita nyata tanpa rekayasa.Penonton dapat menyaksikan acara ini setiap hari.Acara ini menampilkan kehidupan orang yang berada di bawah yang tetap mampu bertahan hidup dan tidak mengeluh untuk mempertahankan kehidupannya.
Edisi Selasa,14 Februari 2012 acara ini menanyangkan tentang seorang Kakek yang ditinggal oleh istrinya karena sakit parah.Sang Kakek yang bernama Sadin menghabiskan banyak uang untuk kesembuhan istrinya.Dia menjual kambing miliknya untuk kesembuhan sang istri tercinta.Cinta memang dapat membuat orang mengorbankan segalanya.Itulah yang dirasakan oleh Bapak Sadin.Bapak Sadin ditinggal oleh istrinya sudah dua tahun,dia juga ditinggal oleh anak-anaknya yang merantau.Selama enam tahun dan sampai sekarang semua anaknya belum pulang.Ingin rasanya dia berjumpa dan berkumpul dengan anak dan cucunya.Itulah harapan dan doa yang terbersit dibalik Kakek yang tegar menghadapi realita kehidupan ini.
Sadrina,mahasiswi yang membantu Bapak Sadin merasakan apa yang dirasakan oleh Bapak Sadin yang tidak kenal putus asa dan selalu berjuang itu.Dia mengeluarkan air mata ikut merasakan kepedihan yang dialami Bapak Sadin.Acara ini memang bukanlah rekayasa bahkan air mata sekalipun bukanlah rekayasa belaka karena air mata keluar dari hati nurani dengan sendirinya tanpa buatan.
Bersama Bapak dia mencari kayu untuk dijual kepada yang warga dengan biaya per ikat kayu sebesar 5000 rupiah.Mungkin bagi orang kaya uang 5000 bukanlah uang yang berharga namun bagi Bapak Sadin itu adalah uang yang tak bernilai harganya.Di samping mencari kayu,Bapak Sadin juga menjual kacang panjang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Di belakang rumahnya yang ditumbuhi oleh kacang panjang mereka memetik kacang panjang yang daunnya kecil-kecil dengan cara diputar.Banyak semut sehingga Sadrina merasakan gatal-gatal.Tapi,dia tetap membantu Bapak Sadin sampai menjualkannya kepada masyarakat yang per ikatnya dihargai 1000 menjadi 2000 rupiah.Untunglah bantuan berupa tenaga itu membuahkan hasil sekarang ikatan kacang panjang itu terjual semua.Rezeki memang sudah  diatur,tetapi jika manusia itu tidak bekerja dan berdoa maka rezeki itu tidak akan hadir dan jemputlah rezekimu dengan bekerja keras dan doa.
Acara kuda lumping merupakan kesenian tradisi yang ada di tempat Bapak Sadin.Bapak juga menjadi sesepuh di acara ini.Sesepuh di sini bertugas menyembuhkan orang-orang kesurupan.Tiba acara yang dimainkan oleh para wanita berkuda lumping yang juga kesurupan.Sadrina ikut menari menuruti gaya tarian para wanita itu.Jikalau musik berhenti,para wanita tadi akan berhenti menari.Lalu satu per satu wanita itu disembuhkan semuanya.Setelah acara selesai,mereka pun pulang pada sore hari.
Di akhir acara itu,Sadrina memberikan dua ekor kambing,sembako,pakaian batik,dan sebuah sepeda untuk Bapak.Dia berharap apa yang diberikannya itu dapat bermanfaat untuk Bapak Sadin.Bapak Sadin hanya dapat berdoa untuk membalas kebaikan Sadrina itu.
Acara ini memang layak ditonton oleh remaja dan dewasa karena dengan menonton acara ini dapat memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada para penonton bahwa hidup janganlah putus asa,lebih bersemangat,dan tidak mengeluh dalam hidup.Terbukti acara ini mempu membuat para penonton bersyukur dengan apa yang ada.

Tidak ada komentar: